Mengingat Kembali Perjalanan Pendakian Gunung Gede

Hari ini sedang membersihkan dan merapihkan file-file yang ada di hdd external, kemudian melihat satu dua foto ketika berada di kamp pendakian Gunung Gede. Itu membuat saya flashback tentang perjalanannya dan orang-orang yang bersama saya saat pendakian. Terus jadi tertarik untuk mengabadikan dalam tulisan. Sudah hampir 5 tahun yang lalu tetapi masih berkesan. 😇

Puncak Gn Gede

Pendakian gunung memang bukan perjalanan yang biasa, bahkan bisa jadi berbahaya. Banyak sekali berita tidak mengenakkan yang muncul di kanal berita tentang kemalangan para pendaki, entah meninggal atau kecelakaan. Sering juga ada cerita-cerita yang lebih mengarah ke mistis baik itu hilang atau tersesat berhari-hari di dunia beda dimensi. 

Tetapi, hal itu bukan sebuah halangan bagi para pecinta alam. Asalkan persiapannya matang plus keyakinan yang kuat, insyaAllah bisa pulang dengan selamat. Satu hal yang pasti, pendaki perlu tahu diri (menjaga keselamatan diri dan orang lain) dan juga tidak memaksakan diri jika sudah tidak kuat mendaki.

Waktu itu, tahun 2018, saya bersama beberapa teman mengagendakan kegiatan pendakian ini. Setelah mendapat kepastian tanggal keberangkatan dan rombongan, masing-masing dari kita mulai menyiapkan fisik dan mental untuk siap mendaki. Saya sendiri merutinkan berolahraga dari mulai berenang, jogging/lari, dan jalan kaki kurang lebih sebulan sebelum sebelum pendakian. 

Kami berangkat Jumat malam dari Jakarta ke tempat penginapan di kaki Gunung Gede jalur Gn Putri. Sampai dipenginapan disarankan untuk segera tidur agar energi full keesokannya. Kami mulai mendaki setelah sarapan dan alhamdulillah hari itu cuaca cerah. 

Mulai Pendakian

Perjalanan memakan waktu kurang lebih 6-7 jam dengan beberapa kali berhenti di pos pendakian atau kapanpun dibutuhkan. Kami juga sempat berhenti untuk makan siang.

Makan Siang

Keramah-tamahan antar pendaki membuat pengalaman jadi lebih berkesan. Kita juga dapat mengetahui watak asli seseorang ketika mendaki bersama. Alhamdulillah teman-teman satu pendakian dengan saya baik semua.

Bersama teman-teman dan team lead

Sampai di Surya Kencana sekitar jam 4. Pemandangannya sangat memukau dan luas sekali. Banyak tanaman edelweis di sana. Setelah mendirikan tenda dan menaruh barang-barang, kami bergantian sholat lalu berkeliling menikmati suasana di Surya Kencana sekaligus berfoto ria. Beberapa team lead mencari sumber air sejauh 4 km untuk keperluan masak dan lainnya.

Tak terasa sudah malam dan bersiap tidur karena cuaca semakin dingin dan sudah kenyang juga. Sebelum tidur kami bertukar cerita cukup banyak, ngobrolin pendakian hari itu sampai bahas kantor (bukan kerjaan) 😆. Beberapa menit kemudian semua terlelap. Saya terbangun beberapa kali dan mengecek jam tapi rasanya malam itu lama sekali. Lalu, sekitar jam 4.30 kami bangun dan bergantian sholat subuh. Setelah sholat dan berdoa, team lead mengawal kami berjalan sampai puncak.

Mulai Mendaki Puncak

Untuk sampai ke puncak butuh 2 jam perjalanan (standar), namun bisa lebih cepat sampai kalau tidak banyak istirahat. Alhamdulillah kami semua sampai puncak dan langsung membeli kopi/teh hangat (yang langsung menjadi dingin dalam hitungan detik) juga gorengan. Ya! ada warung di atas puncak.

View Puncak Gn Gede (1)

View Puncak Gn Gede (2)

Kurang lebih 1 jam di atas puncak, setelah itu turun lagi ke Surya Kencana untuk sarapan dan bersiap-siap pulang. Persiapan pulang tidak terlalu terburu-buru, menunggu semua selesai berkemas. Tak lupa mengabadikan momen sebelum turun.

Menyatu dengan Alam


Sebelum turun gunung

Cuaca terlihat cerah ya, kan? Tapi ditengah perjalanan hujan mulai turun, rintik-rintik mulanya lalu deras. Positifnya, kami masih diberi waktu untuk menikmati suasana alam plus di kala hujan. Syahdu! Saya juga sempat terpeleset tapi tidak ada yang luka, aman. Alhamdulillah kami semua sampai rumah masing-masing dengan selamat.

Selesai mendaki, baru terasa lelahnya. Kaki baru bisa berjalan normal tanpa rasa sakit 3 hari setelahnya. Nikmad sekali 😆 Apakah kapok? Tidak, sih. Hanya tidak tau kapan lagi Allah berikan kesempatan untuk bisa mendaki dan menikmati alam. Semoga ada kesempatan lainnya. Aamiin.

Terima kasih teman-teman seperjalananku: Nicky, Wiwid, Uwik, Muti, Choi, Lika, Yuni.

Cukup sekian berkisahnya, terima kasih sudah mampir. 👋👋👋



Comments

Popular posts from this blog

Kolam Renang Khusus Wanita di Bogor