Sebagai muslim tentu selalu berupaya untuk berkoneksi dengan Al Qur'an, bagaimanapun beratnya ujian untuk bermalas-malasan bukan alasan yang tepat untuk berhenti mengenal & mendekat kepada Al Qur'an. Dalam artikel ini saya ingin membagikan kutipan-kutipan sederhana namun menggugah dari buku Ust Saihul Basyir "Kun Bil Qur'ani Najman".
Salah satu hikmah dari diturunkannya Al-Qur'an secara berangsur-angsur adalah agar Allah menguatkan hati Rasul-Nya Muhammad saw., dan meneguhkan langkahnya dalam berdakwah. "Dan orang-orang yang ingkar itu berkata:'Mengapa Al-Qur'an ini tidak diturunkan dengan sekaligus?' begitulah kami jadikan seperti itu agar kami meneguhkan hatimu (Muhammad) dengannya dan kami bacakan Al Qur'an itu dengan tartil." (QS. Al Furqan: 32). -- hal 7
Maka seyogyanya saat membaca Al-Qur'an, baik saat menghafal atau murojaah, kita bisa bayangkan bagaimana Al-Qur'an ini turun. Ia diturunkan melalui panglimanya para malaikat, ia di review dan di muroja'ah setiap tahun sekali pada bulan Ramadan. Kita bisa membayangkan bagaimana Jibril as, dalam lima bentuknya menghampiri Nabi Muhammad saw., untuk membacakan ayat demi ayat selama 23 tahun. Lalu, kita yang baru menghafal 3 atau 4 tahun yang lalu sudah merasa lelah?. -- hal 9
Barangkali mengapa mereka mudah sekali berputus asa dari kegiatan menghafal Al-Qur'an adalah karena mereka tidak pernah menyadari betapa agungnya kitab yang mereka pegang. Mereka tidak tahu keagungan dan kemuliaan para sahabat yang jumlahnya ratusan ribu orang, lalu para tabi'in dan pengikut yang datang setelah mereka dari ratusan generasi, sehingga mereka luput mengecap keagungan Al-Qur'an yang mereka hafal. -- hal 14
Mempelajari ilmu yang dikandung Al-Qur'an bagaikan menyelami samudera lautan yang dipenuhi berlian dan permata. Semakin dalam diselami, semakin banyak hal berharga yang baru kita temui. -- hal 17
Bersemangatlah karena yang kita hafal adalah keajaiban. -- hal 21
Sangat memalukan jika baru sedikit Al-Qur'an yang dihafal, namun kita sudah merasa bosan, merasa tidak mampu, merasa tidak memiliki bakat untuk menghafal dengan cepat dan kuat. Buang semua perasaan tidak-tidak itu, ganti dengan peresapan kalbu akan keagungan dan keimana yang berlipat setiap kali memulai menghafal. Dengan izin Allah Swt., keberkahan akan mengalir deras di waktu dan hidup kita. -- hal 22-23
Kita juga harus tetap menghargai perjuangan para sahabat Nabi dan ahli Al-Qur'an yang datang setelahnya. -- hal 25
Aplikasi tilawah Al-Qur'an yang hari ini jumlahnya puluhan ribu, tidak akan ada tanpa jasa generasi emas dan perjuangan mereka dalam mengumpulkan lalu menulis ulang Al-Qur'an menjadi satu kesatuan terpadu. Sehingga urgensi dari penggunaan mushaf Al-Qur'an untuk membaca dan menghafal tetaplah ada hingga kapan pun. Agar keberkahan para sahabt dan tabiin juga mengalir dan menyelimuti kita, para pembaca dan penghafal Al-Qur'an. -- hal 25-26
Dalam Ta'wil Musykilil Qur'an Ibnu Qutaibah berkata, "Dan sungguh yang mengetahui hakikat keutamaan Al-Qur'an hanyalah mereka yang banyak pengamatannya terhadap Al-Qur'an, juga luas pengetahuannya tentangnya, paham mazhab orang Arab dalam pemilihan kata mereka, dan semua hal yang Allah khususkan bagi bahasa Arab untuk dijadikan pilihan sebagai pengantar bahasa Al-Qur'an dibanding bahasa lain. -- hal 28-29
Semoga bermanfaat.
Comments
Post a Comment