Usus Buntu Part 2

Beberapa menit kemudian, petugasnya datang. kemudian ia membuatkan jadwal USG. Tertulis Hari ini jam 6 sore.
“mbak biasanya USG bayar berapa?” tanyaku
“340rb mbak” jawab si petugas
“itu udah sama hasilnya mba (maksudnya udah di print)” tanyaku lagi
“ya itu udah semua. oke, puasa 6 jam dari sekarang ya mbak. 1 jam sebelum USG tahan BAK” jelasnya.

Selesai ngurus2 itu semua, segera ku beli makan siang dan bersiap2 tuk tahan makan selama 6 jam. Warung padang minang family jadi incaran, ku beli 1 porsi dada ayam bakar dan membawanya pulang. sambil makan,tangan kiriku sibuk memencet keypad hp sms mama ngasih kabar. ga lama sesudahitu, telpon bordering, tertulis “mama”.

“assalamu’alaikum”                                                               
“waalaikumussalam. gimana dil tadi udah di USGnya belum? trus kata dokter apa?”
“belum mah, ntar sore dapet jadwalnya. biayanya 340rb mah”
“oh yaudah gpp, nanti minta anterin temenlah jangan sendiri.bla..bla”

Pembicaraan panjangpun terjadi, pada akhirnya ternyata mama memintaku untuk pulang ke rumah hari itu juga, ke Lampung. Biar mudah mengurusnya, mengingat disana banyak keluarga yang bisa bantu. Sedikit menghela nafas, kuliah belum ada jadwal libur tapi aku harus pulkam. Selesai makan, ku menyiapkan perbekalan menuju kampung halaman. Tak banyak yang dibawa, hanya bajuyg dipakai + laptop+ charger +buku pengatar hitung peluang, karena dalam hati,ku berharap tak ingin lama disana (maksudnya ga mau dioperasi). setelah menjamak sholat, aku berjalan menuju terminal baranangsiang. Pukul 14.00 wib,mobil bogor-rambutan sudah penuh sehingga harus menunggu kloter selanjutnya. 

“rambutan…rambutan” teriak kenek menyadarkanku

kakiku reflex berlari mendekati bus itu dan masuk, ternyata sudah banyak penumpang tapi Alhamdulillah masih dapat tempat duduk. Bus berjalan dengan pelan mencari penumpang tambahan, sampai ketika bus itu menjadi lebih padat dari sebelumnya. setengah jam kemudian, bus siap jalan dan masuk tol. Sepertinya kondisi jalanan lancar. Akupun tertidur sejenak karena bogor-rambutan sekitar setengah jam perjalanan. Sampai di terminal rambutan, aku harus mencari bus rambutan-merak. setelah mondar mandir sana sini, akhirnya ku temukan juga bus AC arah merak. Biasanya kalau pulkam bareng teman2 selalu malam hari bukan siang hari sehingga agak lupa posisi busnya. 

sekitar 3-4 jam perjalanan menuju merak, Karena harus berhadapan dengan macetnya Jakarta di sore hari. ketika sampai cilegon, penumpang hanya tinggal aku. agak bergidik juga kalau harus ke merak sementara di bus hanya ada aku, supir dan kenek. Dengan cepat, ku mencari posisi yang enak, yaitu dekat pintu. terpikir kalau terjadi apa-apa, bisa langsung loncat dari bus (ektrim gila pikirannya).  Tapi ternyata mereka baik hati, aku di transit ke bus lainnya yang penumpangnya lebih banyak. Pukul 19.00 wib, bus sampai merak. Magrib telah lewat sehingga harus menjamaknya nanti. Akupun turun dan berjalan menuju tempat tiket, tak lupa sebelumnya aku mampir ke warung padang, beli sebungkus nasi untuk makan malam di kapal. Alhamdulillah. Setelah beli karcis, langsung naik kapal tanpa menunggu dan tak lama kemudian kapal berlayar mengarungi perairan sunda.  

hal yang tidak ku suka pulang malam hari adalah tidak bisa melihat keindahan laut. Pada malam hari, kapal seperti berjalan di daratan,kanan kiri jendela tak menampakkan laut yang membentang. Setelah makan dan belajar bentar. Ternyata di samping kanan-kiri, orang2 sudah tidur dengan pulas meski di ujung kiri masih ada yang nonton bola. Mengingat perjalanan merak-bakauheni 2-3 jam, tergoda untuk istirahat sebentar. sampai ketika aku terbangun saat ada cleaning service bersih2in kotak sampah dan orang2 disekitarsedang mengantri di pintu keluar. segera ku ambil hp dan melihat jam, pada saat itu pukul 21.30 wib. setelah cuci muka, aku pun ikut mengantri dan setelah sampai diluar ruangan, ternyata kapal belum bersandar, mungkin karena arus laut yang sedang kuat. Aroma rokok seliweran, membuat sedikit tidak nyaman. Kuputuskan untuk bergeser sedikit ke arah mbak2. 

“travel…travel lampung tengah, rajabasa..” suara yg tidak asing, sebagian dari mereka ada yang marketing travel ilegal. karena aku punya pengalaman tidak enak dengan mereka jadinya tidak mengindahkan suara itu.

bersambung...

Comments

Popular posts from this blog

Kolam Renang Khusus Wanita di Bogor